Aplikasi e-Faktur Pajak: Pantau Kondisi Aplikasi e-Faktur dengan A-Jak

Tidak dapat dipungkiri, salah satu kendala pelaporan PPN melalui aplikasi e-Faktur pajak adalah karena server atau kondisi aplikasi dalam masa perbaikan untuk kenyamana dan kelancaran prosesnya. Karena kondisi seperti ini, dapat mengetahui kesiapan aplikasi untuk digunakan turut membantu memudahkan pekerjaan.

Aplikasi e-Faktur Pajak

Aplikasi e-Faktur pajak merupakan sarana dengan sistem elektronik yang disediakan oleh Ditjen Pajak untuk pembuatan faktur pajak elektronik. Tujuan hadirnya aplikasi e-Faktur pajak adalah guna menjadi filter bagi kecurangan, seperti pembuatan faktur pajak fiktif yang bisa merugikan PKP maupun negara. Aplikasi e-Faktur pajak ini mulai serempak digunakan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Indonesia pada Juni 2016.

Karena berbentuk elektronik, maka PKP tidak perlu mencetak faktur pajak, kecuali untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kelebihan lainnya dari aplikasi e-Faktur pajak ini adalah PKP tidak perlu menandatangani secara basah oleh pejabat atau pengurus PKP, melainkan tanda tangannya sudah dalam bentuk elektronik.

Fitur QR code pada faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi e-Faktur pajak juga memudahkan PKP untuk mengetahui informasi terkait lawan transaksinya.

Baca Juga: Proses Upload e-Faktur Lama, Ini yang Harus Dilakukan

A-Jak, Aplikasi Pemantau e-Faktur Pajak

Seperti yang sudah disinggung pada awal artikel, kelancaran proses perpajakan melalui aplikasi elektronik ini sangat penting. Salah satu aplikasi yang dapat membantu Anda untuk memantau kondisi aplikasi e-Faktur pajak adalah alarm pajak atau A-Jak. Aplikasi ini dapat membantu Anda mengetahui jika aplikasi e-Faktur pajak sedang dalam kondisi yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas perpajakan.

Pada aplikasi ini Anda akan mengetahui jika layanan online milik Ditjen Pajak, seperti e-Billing, e-Faktur, dan e-Filing sedang dalam kondisi optimal atau tidak. Jika kondisi server sedang dalam keadaan optimal, akan terdapat tanda centang berwarna hijau. Jika kondisi server layanan online Ditjen Pajak sedang berjalan lamban, akan ada tanda garis-garis memutar berwarna kuning. Sedangkan jika kondisi server layanan online Ditjen Pajak sedang tidak dapat digunakan untuk sementara waktu, akan ada tanda silang berwarna merah.

Selain mampu memantau kondisi server layanan Ditjen, aplikasi A-Jak juga dapat menjadi pengingat tenggat waktu pembayaran pajak, tarif pajak mata uang asing, hingga pembaruan yang Ditjen Pajak lakukan. Pengingat tersebut bekerja langsung melalui ponsel Anda.

Bagi yang ingin mengetahui perihal kode-kode faktur pajak, Anda juga dapat melihatnya pada aplikasi tersebut. Di mana bisa mendapatkan aplikasi A-Jak ini? Anda bisa mengunduhnya melalui Playstore Android Anda.

Baca Juga: Upload Faktur Corrupt: Penyebab, Kode Error dan Solusi

Cara Lain Memantau Kondisi Server Ditjen Pajak

Memang rasanya sangat menjengkelkan jika koneksi internet aman, namun sulit mengakses aplikasi e-Faktur pajak. Terkadang masalah muncul tidak hanya karena koneksi internet yang tidak lancar, tetapi juga karena kondisi server aplikasi e-Faktur Pajak sedang dalam kondisi kurang optimal. Sebenarnya, selain melalui aplikasi yang sudah disebutkan di atas, ada cara lain dalam memantau kondisi server Ditjen Pajak. Anda hanya perlu klik: http://svc.efaktur.pajak.go.id/wsdl/MasterFakturService.wsdl

Jika muncul kode XML saat klik link tersebut, tandanya kondisi server aplikasi e-Faktur pajak sedang dalam kondisi normal atau optimal. Namun jika server sedang dalam perbaikan, akan ada pesan yang muncul setelah klik dan tertulis, “Service e-Faktur sedang dalam perbaikan untuk release update terbaru. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan”.

Kesimpulan

Anda dapat memantau kondisi server e-Faktur pajak menggunakan aplikasi alarm pajak atau A-Jak.
Alternatif lainnya, dapat dengan mengunjungi link yang tertera dalam artikel ini.

The post Aplikasi e-Faktur Pajak: Pantau Kondisi Aplikasi e-Faktur dengan A-Jak appeared first on OnlinePajak.